Selasa, 11 Januari 2011


Sayur lodeh
Di Jawa sayur ini terkenal dengan hidangan yang bergizi karena berisi dari berbagai sayuran dan rempah-rempah. Sayur ini juga akrab dijuluki “jangan lodeh” (jangan = sayur).
Banyak orang menduga bahwa, sayur lodeh berasal dari Jawa karena rasa dan model masaknya sangat khas Jawa. Tapi sebenarnya sayur Lodeh itu berasal dari Betawi. Tidak percaya? Coba simak sejarah sayur/jangan LODEH berikut.
Pada masa penyerangan Mataram ke Batavia pada beberapa abad yang lalu, Sultan Agung menggunakan taktik “tarik pasukan” artinya menarik pasukan dari berbagai daerah yang dilalui. Beliau mengajak para Jawara Daerah yang dilalui pasukan untuk bergabung dalam penyerangan ke Batavia , sehingga banyak pasukan yang berasal dari Tegal, Purwokerto, Cilacap, Bandung, Cirebon, Bogor, Betawi, dll.
Namun Pasukan Hindia memiliki strategi yang jitu, yang intinya mereka melumpuhkan basic logistik Mataram dengan membakar Gudang Bahan Makanan dan mengancam juru masak untuk tidak membantu Sultan Agung dan pasukannya.
Pada rangkaian penyerangan tsb, alkisah di belantara Jatinegara terdapat 1 kompi pertahanan dari Mataram yang sedang kelaparan, mereka tidak memiliki bahan makanan apalagi juru masak. Maka mereka mendapat ide untuk memasak sendiri dengan mencampur sayur-sayuran dan bumbu2 yang mereka dapatkan disekitar hutan itu. dan akhirnya mereka memasak dengan sembarang dan memakannya.
Ternyata campuran2 mereka itu memiliki rasa enak. Berikut cuplikan dialog mereka:
Prajurit Jogja: Wah Sayure akeh banget..tapi jebul enak..kira-kira Dijenengke apa sayur iki (Sayurnya banyak bgt, dan tyt enak, kira2 dinamakan sayur
apa/)
Prajurit tegal : iyak..nyong ngrasa enak juga..wetengku rak kencot maning (iya aku ngrasa enak juga..perutku jadi ga lapar lagi)
Prajurit bandung : Tos ulah raribut wae ? ayena kumaha ceuk maneh  Bet (Sudah jangan pada ribut, sekarang bagaimana menurut mu Bet–nama prajurit Betawi–)
Prajurit Betawi : Yeee, kok guwe yang ditanye namenye ape… ye Terserah Loe dech…
Prajurit Bogor : naon angen LOE DECH…??
Prajurit Cirebon : Wah jenenge sayur LOE DEH
Prajurit Jawa (sambil bawa keris) : Ya wis …Sayure sing bar kita makan ini kita beri nama SAYUR LOE DECH…
Maka sejak itu hingga saat ini orang menamakan hidangan tersebut Sayur Loedech atau dilafalkan dalam bahasa Indonesia menjadi SAYUR LODEH.